HEBOH Polisi kekayaannya Rp 141,2 Triliun, Padahal Belum Jenderal, Terbongkar Aib Kumpulkan Harta
Bukan jenderal, polisi ini pangkatnya biasa-biasa saja, tak menduduki jabatan penting.
Tapi nilai kekayaannya mencapai Rp 141,2 triliun sehingga mendadak jadi berita viral yang jadi sorotan banyak orang .
Sosoknya mendadak jadi sorotan dunia, karena timbulkan teka-teki dari mana sumber kekayaannya?
Kecurigaan banyak orang bahwa duit dan kekayaannya berasal dari sumber-sumber haram akhirnya lama-lama terungkap satu persatu.
Belakangan terbongkar aib memalukan cara polisi mengumpulkan uang-uang dan harta panasnya selama ini.
Ternyata selama ini ada saja cara dia korupsi.
Ada saja cara dia menyalahgunakan profesi dan wewenangnya.
Dan kini polisi super kaya tersebut kini tengah berurusan dengan Badan Anti Korupsi pemberantas koruptor-koruptor rakus .
Rupiah dan dolar (Tribunnews.com)
Tentu gara-gara kekayaannya yang penuh misteri asal-usulnya karena angkanya begitu tak masuk akal seperti kaya rayanya pengusaha atau konglomerat itu.
Siapakah polisi kontroversial tersebut?
Untung bukan polisi Indonesia. Dia adalah sosok polisi India.
Polisi super kaya itu diidentifikasi bernama Asisten Komisaris Yelmakuri Narasimha Reddy, dengan asetnya senilai 700 juta rupee atau Rp 141,2 triliun.
Kekayaan yang diketahui setelah penyerbuan di Telangana hingga Andhra Pradesh dilaporkan ada yang berbentuk lahan pertanian.
Berdasarkan rilis yang disampaikan badan anti korupsi (ACB), mereka melakukan penyerbuan di 25 tempat.
Mulai dari Hyderabad hingga Distrik Anantapur.
ACB menerangkan, polisi super kaya itu sudah mengumpulkan kekayaaan secara tidak proporsional melalui praktik korupsi dan kejahatan lainnya.
Ketika ditangkap, Reddy disebut bertugas di divisi Malkajgiri yang berada di bawah koordinasi Komisariat Kepolisian Rachakonda.
Diwartakan Gulf News Kamis (24/9/2020), Reddy disebut memulai kariernya di kepolisian pada 1991 dengan pangkat sub inspektur.
ACB menjelaskan, mereka menyita aset Reddy yang terdiri dari tanah seluas 22 hektar di Anantapur, 1.638 meter persegi tanah di depan Menara Siber Madhapur.
Kemudian satu gedung empat lantai Hyderabad, dua rumah, dua akun bank, sejumlah investasi di real estate serta beberapa bisnis.
Penegak hukum menuturkan, saat ini rekening milik Polisi super kaya yang berada di bank belum bisa dibuka, dengan penyelidikan digelar untuk mengungkap aset lainnya.
Penyerbuan tersebut digelar setelah ACB memperoleh informasi terpercaya tentang bagaimana si polisi menimbun pundi-pundi uangnya secara tak wajar.
Otoritas setempat menerangkan, ada kemungkinan nilai aset sebesar 700 juta rupee yang mereka sita bakal meningkat seiring dengan perkembangan bukti.
Garong Duit Negara untuk Memperkaya Diri, Inilah 5 Orang dengan Korupsi Terbanyak di Indonesia, Jarah Uang Negara Lebih Banyak Dari Harta Presiden Jokowi
Sosok Maria Pauline Lumowa disorot banyak pihak saat dirinya tertangkap dan menjadi tersangka pelaku pembobolan kas bank BNI cabang Kebayoran Baru.
Modus tindakannya menggunakan pinjaman Letter of Credit (L/C) fiktif.
Dicari-cari sejak 2002 lalu, Maria Pauline Lumowa akhirnya berhasil ditangkap.
Ia menggarong uang sebesar 1,7 Triliun.
Rupanya, ia hanyalah salah satu dari kian banyak pelaku korupsi dengan nilai jarahan terbesar di Indonesia.
Siapa saja mereka?
1. Eddy Tansil
Nasional Kompas
Eddy Tansil (tengah) buronan paling dicari oleh aparat penegak hukum Indonesia
Pria kelahiran Makassar, 2 Februari 1953 ini menjarah uang negara lewat kasus kredit macet Bapindo.
Tidak tanggung-tanggung, uang yang ia colong sebesar 9 Triliun Rupiah.
2. David Nusawijaya
Selanjutnya adalah pelaku kasus korupsi BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia), David Nusawijaya.
Pria ini lahir di Jakarta, 27 September 1961 silam.
Dari kasusnya ia mendapat uang 1.2 Triliun Rupiah.
3. Adrian Kiki Ariawan
Pelaku lain kasus BLBI adalah koruptor kelas kakap di Indonesia lainnya.
Ialah Adrian Kiki Ariawan, pria kelahiran Jakarta, 28 April 1944 yang menjarah 1.5 Triliun Rupiah.
4. Eko Adi Putranto
Terjerat pada kasus yang sama dengan David Nusawijaya dan Adrian Kiki Ariawan, Eko Adi Putranto juga ditangkap karena kasus BLBI.
Ia menjarah uang sebanyak 2.659 Triliun Rupiah.
Ia termasuk pelaku termuda kasus BLBI, yang lahir di Jakarta pada 9 Maret 1967.
5. Maria Pauline Lumowa
Kasus L/C Fiktif Bank BNI membuat Maria berhasil merampok uang negara lewat BNI sebesar 1.7 Triliun Rupiah.
Wanita ini lahir di Paleloan, Minahasa, Sulawesi Utara pada 27 Juli 1958.
Dok. KOMPASTV/KEMENKUMHAM
tersangka kasus pembobolan Bank BNI Maria Pauline Lumowa
Saat mengajukan L/C fiktif itu, ia adalah pemilik PT Gramarindo Grup.
PT Gramarindo Grup adalah perusahaan yang fokus dalam ekspor hasil perkebunan, pupuk cair dan industri marmer.
Produknya sebagian besar diekspor ke negara Afrika seperti Kenya, Kongo dan Singapura.
Saat ini, Maria sudah ditangkap di Serbia dan dipulangkan ke Indonesia pagi ini (09/07/2020).
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly membawa kejutan menggembirakan dari kunjungannya ke Serbia.
Delegasi yang dipimpinnya sukses menyelesaikan proses ekstradisi terhadap buronan pelaku pembobolan Bank BNI Maria Pauline Lumowa dari negara tersebut. (*) Sebagian isi artikel ini telah tayang di Kompas.co