Apartement, Rumah, Bisnis, Keuangan, cheap small business phone service, online phone service for business, business phone service, internet phone service for business, business internet service, small business phone service providers, internet phone service for small business, small business phone service, small business internet, business to business service companies
Home » » Mengelandang di Banjarnegara, Deden Akhirnya Bisa Bertemu Keluarganya di Bandung Setelah 18 Tahun

Mengelandang di Banjarnegara, Deden Akhirnya Bisa Bertemu Keluarganya di Bandung Setelah 18 Tahun

Mengelandang di Banjarnegara, Deden Akhirnya Bisa Bertemu Keluarganya di Bandung Setelah 18 Tahun

 

Mengelandang di Banjarnegara, Deden Akhirnya Bisa Bertemu Keluarganya di Bandung Setelah 18 Tahun



Menemukan orang hilang bukan hal gampang apalagi orang yang hilang itu terganggu mentalnya.

Jangankan tahu alamat pulang, namanya sendiri bahkan lupa sehingga susah diketahui rimbanya.

Tentunya ini akan menyulitkan keluarga yang mencarinya.

Sesosok pria gelandangan tak asing bagi sebagian masyarakat Kecamatan Bawang.

Rambutnya panjang berantakan, kumis dan jenggotnya tumbuh acak-acakan.

Ia kerap mondar-mandir di jalanan dan hidupnya menggelandang tanpa tujuan.

Kulit legamnya yang keriput, serta rambutnya yang beruban menegaskan, pria itu telah cukup usia.

Logat Sunda yang masih kental menunjukkan ia bukan warga lokal.

Mungkin ia berasal dari tanah Sunda.

Tapi dimana alamat pastinya, tiada yang mengetahuinya.

Karena jawaban itu tidak pernah keluar dari bibirnya yang jarang bersuara.

Meski identitasnya tak jelas, pria itu tak dibiarkan terus merana.

Warga yang peduli mengusahakan agar pria itu mendapat perhatian.

Ketua Unit Reaksi Cepat Sarsipol, Program Kerjasama RS Islam dan Polres Banjarnegara, dokter Tegar Jati Kusuma menceritakan, pada Rabu (30/9), lalu, pihaknya mendapat laporan dari Pemerintah Desa Bawang.

Ia melaporkan di wilayahnya ada gelandangan yang perlu penanganan medis khususnya psikiater.

"Kades menghubungi kami, dalam hitungan menit kita bergerak melakukan penjemputan, bersama pihak desa,"katanya, Selasa (20/10)

Saat ditemukan, ia sulit diajak komunikasi.

Jika ditanya, ia hanya menjawab dengan anggukan.

Tetapi pria itu tak melawan.

Ia menurut dibawa ke bangsal jiwa.

Di sana, ia mendapatkan penanganan intensif. Saat ditemukan, tubuhnya kotor.

Rambutnya menggimbal karena tak pernah keramas.

Maklum hidup di jalanan membuatnya tak terawat.

Petugas lalu membersihkannya. Ia diberi pakaian baru.

Baju kumalnya dibuang. Rambutnya dicukur hingga kepalanya kembali ringan.

Dengan penampilan baru yang bersih, pria itu terlihat lebih segar.

"Ia diberikan makanan sebagaimana mestinya," kata Tegar yang juga dokter di RS Islam Banjarnegara, Selasa (20/10)

Karena tak bisa diajak bicara, pria itu tak terungkap identitasnya.

Hingga Kades Bawang Galih Purwandaru memberinya nama Agustus, karena ditemukan di bulan Agustus.

Pemerintah Desa Bawang membantu proses administrasi agar pria itu lekas mendapatkan penanganan.

"Membantu mulai pembuatan domisili sebagai kelengkapan administrasi, hingga pembuatan penjaminan, agar yang bersangkutan bebas biaya 100 persen, ditangung Pemerintah Kabupaten Banjarnegara," tambah Tegar.

Semua urusan administrasi dilakukan oleh pemerintah desa Bawang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Banjarnegara, Dinsos PPPA Banjarnegara dan RS Islam Banjarnegara.

Pria gelandangan itu pun beruntung.

Meski bukan warga Banjarnegara, kondisinya terperhatikan.

Menariknya, proses pengobatannya bukan hanya melibatkan dokter spesialis, psikiater dan perawat RSI Banjarnegara.

Ahli hipnoterapi pun ikut dilibatkan.

Hipnoterapi RSI Banjarnegara bisa membantu pasien mengingat kembali memorinya.

Dari terapi inilah, akhirnya terungkap jati diri pria misterius itu.

Ia mampu mengingat identitasnya sendiri, bernama Deden.

Ia juga mengungkap alamat, nama orang tua, bahkan beberapa nama tetangga.

Setelah sekitar 7 hari mendapatkan perawatan intensif, komunikasi Deden mulai terbangun dengan baik.

Karena sudah tahu alamat asalnya, Deden meminta untuk diantar pulang.

Ia rindu kampung halaman.

Pihaknya menindaklanjutinya dengan membangun koordinasi bersama Dinsos Banjarnegara.

Dari situ, komunikasi berlanjut dengan Dinsos Provinsi Jawa Barat dan Dinsos Kota Bandung.

Pada Sabtu (10/10), Deden diantar ke Dinsos PPPA Banjarnegara untuk proses pemulangan ke kampung halamannya.

Ia diantar sejumlah petugas Dinsos PPPA Banjarnegara dan dijemput oleh petugas Dinsos Provinsi Jawa Barat, di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPSLU) Dewananta Cilacap, Jumat (16/10) lalu..

"Kami bertemu Deden dan Dinsos Kabupaten Banjarnegara di PPSLU Cilacap untuk menjemput Deden," kata Waryo staf Dinsos Provinsi Jabar saat dihubungi, Selasa (20/10).

Deden diketahui merupakan salah satu warga Sukahaji, Lingkar Selatan, Kota Bandung.

Ia rupanya telah selama 18 tahun menghilang dari kampung halamannya.

Selama itu pula ia hidup menggelandang di jalanan hingga "terdampar" di Banjarnegara.

Kini Deden bisa mengakhiri penderitaannya hidup di jalan.

Ia dikabarkan telah berkumpul dengan keluarga tercinta yang telah lama mencari keberadaannya.

Labels: Viral

Thank you for reading this Mengelandang di Banjarnegara, Deden Akhirnya Bisa Bertemu Keluarganya di Bandung Setelah 18 Tahun. Please Like and Share...!

SUBSCRIBE to OUR NEWSLETTER

Copyright © News and Design. All rights reserved.