Bom Meledak di Pesantren Saat Ulama sedang Ceramah, 7 Santri Dilaporkan Tewas
Polisi dan petugas penyelamat tengah memeriksa lokasi ledakan bom di madrasah di Peshawar, Pakistan, Selasa (27/10). (Sumber: AP Photo/Muhammad Sajjad)
PESHAWAR, RATUNEWS – Sebuah serangan bom terhadap sebuah pesantren di pinggir kota Peshawar Pakistan Selasa (27/10/2020) menewaskan 7 santri dan melukai
setidaknya 70 orang lainnya, demikian dilaporkan Associated Press mengutip pejabat kepolisian setempat.
Serangan bom itu terjadi pada saat seorang ulama terkemuka setempat, Rahimullah Haqqani, sedang berceramah di depan sekitar 500 santri pesantren Jamiah Zubairia.
Pejabat kepolisian setempat, Waqar Azim seperti dilaporkan AP menuturkan, penyelidikan awal menunjukkan bom meledak hanya beberapa menit setelah seseorang meninggalkan tas di pesantren tersebut.
Rekaman TV menunjukkan aula pesantren yang rusak berantakan akibat ledakan bom.
Selain menewaskan 7 santri, tercatat beberapa santri dalam kondisi kritis dengan pihak rumah sakit kuatir jumlah santri yang tewas dapat meningkat.
Selain memakan korban para santri, pihak berwenang di Peshawar melaporkan sejumlah ustaz dan staf pesantren ikut terluka berat dalam serangan itu.
Selain santri asal Pakistan, sejumlah santri asal Afghanistan dilaporkan juga ikut menjadi korban luka berat akibat serangan bom.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengutuk pemboman itu dan meminta pihak berwenang untuk memastikan bantuan medis terbaik kepada para korban.
Dari ranjang rumah sakit, seorang siswa yang terluka, Mohammad Saqib, 24, mengatakan ulama Rahimullah Haqqani sedang menjelaskan tentang ayat-ayat Alquran ketika tiba-tiba mereka mendengar suara yang memekakkan telinga.
Sedetik kemudian Saqib melihat banyak santri berteriak dan berlumuran darah menangis minta tolong.
Saqib sendiri terluka dalam serangan itu, “Seseorang membantu memasukkan saya ke dalam ambulans dan saya dibawa ke rumah sakit,” katanya Saqib yang terluka cukup parah di bagian lengan namun kini dalam kondisi stabil.
Korban lain, Said Ullah, 24, mengatakan setidaknya 500 santri dan guru menghadiri ceramah Rahimullah Haqqani saat serangan bom terjadi.
Sebuah video yang direkam oleh seorang mahasiswa di tempat kejadian menunjukkan ulama Haqqani sedang memberikan ceramah ketika bom meledak. Tidak jelas apakah ulama itu termasuk di antara korban.
Serangan itu terjadi beberapa hari setelah intelijen Pakistan memperingatkan tentang kelompok militan yang membidik tempat-tempat umum dan gedung-gedung penting, termasuk masjid dan pesantren di seluruh Pakistan, termasuk Peshawar.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Peshawar, bu kota provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan.
Serangan ini terjadi dua hari setelah serangan yang menewaskan 3 orang di Quetta, Pakistan yang diduga aparat Pakistan dilakukan oleh kelompok Taliban.
Kelompok Taliban Pakistan sejak 2001 menyerang tempat-tempat umum termasuk sekolah, masjid, dan fasilitas militer di seluruh negeri, ketika negara mayoritas Islam
ini bergabung dengan Amerika Serikat dalam perang melawan teror menyusul serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.