Firasat Driver Ojol Wanita Sebelum Dibnoh Suami, Sempat Telepon Anak, Curiga Lihat Benda Menonjol
Sebelum t3was mengenaskan di tangan suami sirinya, Fitri Yanti (44), driver ojol wanita sempat mengurai firasat.
Sebelumnya diwartakan, mayat Fitri Yanti ditemukan di semak-semak di Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumetera Utara, Minggu (30/9/2020).
Fitri Yanti t3was dengan kondisi l3her digrok.
Pasca penemuan mayat Fitri Yanti, sosok pelaku pembunuhan pun ditangkap polisi.
Pelaku pembunuhan Fitri Yanti tak lain adalah suami sirinya sendiri, Fery Pasaribu (55).
Fakta baru pembunuhan driver ojol wanita oleh suaminya itu pun terkuak.
Termasuk soal firasat korban sebelum dibunuh secara sadis oleh suaminya sendiri.
Ditangkap polisi, Fery Pasaribu mengurai alasannya tega membunuh Fitri Yanti.
Fery mengaku membunuh lantaran sakit hati sering dimaki dan dimintai rumah oleh korban.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko.
“Dari keterangan awal, tersangka menyampaikan motifnya sakit hati karena sering dimaki-maki oleh korban. Pengakuan tersangka, korban minta dibelikan rumah dan tersangka belum bisa menyanggupi,” kata Riko Sunarko dikutip dari Kompas.com.
Berdasarkan pemeriksaan, pelaku rupanya telah merencanakan pembunuhan sejak seminggu sebelumnya.
“Karena itu tersangka dikenakan pasal 340 dan atau 338 KUHPIdana, ancamannya hukuman mati,” ungkapnya.
Korban Sempat Telepon Anaknya
Sebelum tewas, Fitri Yanti nyatanya sempat menelepon anaknya.
Karenanya, saat mendengar kabar ibunya tewas, anak Fitri Yanti seolah tak percaya.
Anak Fitri Yanti, Farhan Aulia (21) berujar bahwa dirinya sempat berkomunikasi via telepon dengan sang ibu.
Sesaat sebelum dibunuh pada Sabtu (29/8/2020), Fitri Yanti sempat menelepon putranya.
Kala itu, Fitri Yanti sempat menghubungi anaknya dan mengatakan ia sedang bersama temannya.
"Itu malam hari sekitar jam 21.00, mama telepon bilang lagi keluar sama temannya. Tak bilang di mana," kata Farhan.
Namun ketika Farhan balik menghubungi ibunya, ponsel Fitri sudah tak bisa dihubungi.
Ia diduga telah dibunuh saat itu.
"Dua puluh menit kemudian kutelepon lagi sudah enggak aktif," ujar Farhan. Rumah duka Fitri Yanti yang menjadi korban pembunuhan, Senin (31/8/2020). (TRIBUN MEDAN / ist)
Curiga Lihat Benda Menonjol
Firasat demi firasat nyatanya telah dirasakan Fitri Yanti sebelum tewas dibunuh.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko mengemukakan, sebelum dibunuh, pelaku mengajaknya makan malam bersama, Sabtu (29/8/2020).
Menuju tempat makan malam, Fitri Yanti dan suami sirinya berboncengan.
Kecurigaan Fitri Yanti mendadak muncul kala melihat Fery Pasaribu.
Saat itu, korban melihat ada benda menonjol di depan pakaian tersangka.
Ketika ditanya benda apa, pelaku menjawab benda itu adalah pisau.
Mengetahui suaminya membawa pisau, Fitri Yanti pun menantang Fery untuk membunuhnya.
Gelap mata, Fery pun akhirnya menggorok leher Fitri Yanti hingga tewas.
"Setelah dijawab itu pisau, korban mengatakan bunuh saja saya. Biar aku gak minta nafkah lagi sama kau. Ini keterangan tersangka. Seketika itu juga kemudian tersangka langsung menggorok leher korban. Itu di pinggir jalan,” kata Riko.
Pelaku Dapat Kejutan dari Keluarga Korban
Diringkus polisi, Fery Pasaribu pun diamankan di kantor polisi.
Tersangka Fery Pasaribu tiba di Mapolrestabes Medan, Kamis (24/9/2020).
Kedatangan tersangka pembunuhan driver ojol wanita memang sudah ditunggu-tunggu oleh keluarga korban.
Dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Medan, pria yang merupakan suami siri korban Fitri Yanti ini dibawa dalam kondisi tangan diborgol dan mengenakan baju oranye tahanan. Fery Pasaribu (49), pelaku pembunuhan driver ojol wanita Fitri Yanti (45), dibawa ke Mapolrestabes Medan, Kamis (24/9/2020). (Tribun-Medan.com/Victory Hutauruk)
Pihak keluarga korban yang melihat kedatangan pelaku di Mapolrestabes Medan langsung meluapkan amarahnya.
Pelaku pun langsung dikasih kejutan oleh pihak keluarga berupa tendangan perut yang mengarah Fery Pasaribu.
Pelaku yang terkejut mendapat serangan mendadak, langsung berlari menghindari amukan keluarga Fitri Yanti.
Keluarga korban juga melontarkan kata-kata kasar terhadap pelaku.
Melihat situasi tak kondusif, pihak kepolisian langsung membawa pelaku ke dalam ruangan.
Berharap Dihukum Mati
Anak pertama korban, Rani (23) berharap penegak hukum memberikan hukuman setimpal kepada pria yang telah membunuh ibu kandungnya, Fitri Yanti.
Rani pun tampak menangis terisak melihat wajah pelaku dan foto ibunya yang dipajang.
Rani yang mengenakan kerudung merah ini meminta agar pelaku dihukum mati.
Ia pun meminta semua yang terlibat dalam kejadian pembunuhan ibunya diproses.
"Kami ingin dihukum mati, saya juga ingin supaya keluarganya diproses, mereka membantu eksekusi mama. Pokoknya kami percaya bahwa keluarganya bantu, anak istri keluarga membantu eksekusi mama, semua sama. Eksekusi ini kami yakin tidak sendiri, dia mengaku sendiri, tapi kami merasa ada teman-temanya," ucapnya di lokasi.
Rani menyebutkan bahwa dirinya terakhir berhubungan dengan ibunya pada hari Jumat, satu hari sebelum kejadian.
Saat itu, Fitri Yanti memberikan pesan kepada Rani untuk menjaga adik-adiknya.
"Saya di Pekanbaru, pas hari Jumat saya video call, dia pengen buka kedai di Pajak Halat. Saya bilang nanti terjadi sesuatu, keluarga mereka ngajar mamak lagi. Katanya gak apa-apa, ini demi anak cucu. Di rumah, ada adek saya, nenek sama cucu. Tapi pas hari Sabtu itu kasih pesan jaga cucu, jaga nenek," ungkapnya.
Ia menyebutkan bahwa saat kejadian ibunya permisi untuk bertemu dengan orang.
"Dibilangnya sama adek disuruh cepat pulang supaya kerja hari Minggunya. Pas di hari Sabtu itu permisi mau jumpai kawannya," ungkapnya.
(TribunnewsBogor.com/Kompas.com/TribunMedan.com)