Cerita Prajurit TNI Disuruh Isteri Ambil Popok di Asrama Linud 501 Madiun, Malah Terbang ke Papua
Kepergian Sersan Dua Inf M Sahri ke Irian Jaya atau Papua di tahun 1996 meninggalkan segudang pertanyaan di benak isterinya, Titik Prihatin.
Padahal, Sahri dimintanya pergi ke asrama Batalyon Infanteri Lintas Udara (Linud) 501 Madiun untuk mengambil popok anak keduanya yang tengah dirawat di Rumah Sakit DKT.
Sirine di Batalyon Infanteri Linud 501 Madiun kala itu tiba-tiba meraung, begitu Sahri tiba di asrama.
Tanpa berpikir panjang, ia bergegas mengambil ransel, melipat payung terjun, dan memanggul senjata. Sahri langsung bergabung dalam apel.
Ternyata, selesai apel Sahri langsung terbang ke Irian Jaya bersama 10 Batalyon Linud Infanteri 501.
Selama tiga bulan di Irian Jaya, suasana saat itu dijelaskan Sahri dalam situasi chaos.
Ia menjaga objek-objek vital seperti rumah sakit.
Kini, Sahri baru saja menyelesaikan masa bhaktinya usai mengikuti gelar Wisuda Purnawira dan Korp Raport Pindah Satuan Personel Kodim 0829 Bangkalan di Aula Manunggal makodim setempat, Selasa (3/11/2020).
Titik Prihatin kaget begitu mendengar bahwa suaminya berada di Irian Jaya. Padahal waktu tempuh dari RS DKT Madiun ke asrama Linud 501 hanya 10 menit.
Sahri bergegas menelpon isterinya begitu tiba di Irian Jaya.
"Sampean disuruh ambil popok kok malah pergi ke Irian. Saya jawab, itulah tentara," kenang Mayor Inf (Purn) M Sahri kepada Surya di Markas Koramil Socah, Bangkalan, Rabu (4/11/2020).
Sahri datang ke Markas Koramil Socah tidak lagi berseragam tentara. Ia mengenakan kaos putih berkerah lengan pendek, dipadu celana jins berwarna gelap.
Langkahnya sempat terhenti di depan pintu ruang kerjanya. Sahri memandangi gantungan dua papan nama di pojok atas sisi kanan pintu.
Papan di posisi atas bertuliskan 'Danramil' atau Komandan Koramil. Sedangkan papan kedua di bawanya bertuliskan, 'M Sahri, Mayor Inf NRP 541811'.
"Kemarin saat ikut Wisuda Purnawira, saya masih merasa sebagai undangan. Setelah selesai acara, baru sadar saya telah pensiun," tuturnya.
Jiwa petualangan sudah terpatri dalam diri pria kelahiran Banyuates, Kabupaten Sampang pada 5 Oktober 1962 itu.
Setelah lulus Sekolah Guru Olahraga di tahun 1983, bapak dengan dua anak itu malah memilih masuk ABRI melalui jalur Tamtama pada tahun 1984.
"Kakak saya guru, saya melihatnya di situ saja. Tidak ke mana-mana. Saya pilih masuk tentara," terang anak kelima dari enam bersaudara itu.
Begitu lulus pendidikan di Magetan dan Magelang, Sahri langsung ditempatkan di Batalyon Yonif Raider 509 Kostrad Jember.
Sepuluh bulan kemudian, Sahri muda ditugaskan ke Timor-timor sebagai Satuan Tugas Seroja Rotasi selama tiga tahun berturut-turut, 1985-1987.
"Itu murni tugas di dalam hutan, jauh dari perkampungan," kenang Sahri.
Ia berpesan kepada semua prajurit di tingkat koramil maupun di kodim, seorang prajurit hidup dalam struktur yang telah diformat.
"Saya senang semua kegiatan militer. Memang harus menyenangi pekerjaan, kalau hari ini jangan dikerjakan besok," tegasnya.
Selama 14 tahun berdinas di Linud 501 Madiun, Sahri akhirnya pindah tugas di Batalyon Linud 502 Malang di tahun 1999 dengan pangkat Letnan Dua.
"Pangkat Kapten saya peroleh ketika ditugaskan selama 1,5 tahun di Aceh pada tahun 2005. Saat itu Aceh darurat militer," paparnya.
Setelah malang melintang dengan beragam penugasan, Sahri akhirnya tiba di Kodim 0829 Bangkalan dengan pangkat Kapten.
Awal Oktober 2020, pangkat Mayor bertengger di kedua pundaknya.
"Semasa menjadi prajurit, kits harus bisa bersikap kondusif di tengah masyarakat, berbaur, dan jangan memilih untuk berteman," pesannya.
Selama menjalani masa pensiun, Sahri ingin fokus berwirausaha.
"Apa saja, terpenting tidak berbenturan dengan hukum," pungkasnya.
Dalam gelar Wisuda Purnawira dan Korp Raport Pindah Satuan Personel Kodim 0829 Bangkalan di Aula Manunggal makodim dihadiri Dandim 0829 Letkol Kav Ari Setyawan Wibowo dan sejumlah perwira Kodim 0829.
Ari berharap kepada anggota yang telah purnawira dan pindah satuan beserta istri untuk selalu tetap menjaga citra TNI dalam kehidupan bermasyarakat.
Kepada anggota lainnya, Ari juga berpesan untuk tetap semangat dalam melaksanakan tugas-tugas kedepan, kembangkan kemampuan, dan ketrampilan.
"Agar berguna dan dapat melaksanakan tugas pokok. Sehingga bermanfaat bagi masyarakat," pungkas Ari. (edo/ahmad faisol)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Cerita Prajurit TNI Disuruh Isteri Ambil Popok di Asrama Linud 501 Madiun, Malah Terbang ke Papua, https://jatim.tribunnews.com/2020/11/04/cerita-prajurit-tni-disuruh-isteri-ambil-popok-di-asrama-linud-501-madiun-malah-terbang-ke-papua?page=all.
Penulis: Ahmad Faisol
Editor: Januar AS