PERNIKAHAN Meriah Seketika Berubah Petaka, Pengiring Pengantin Ambruk, Betisnya Terpaksa Diamputasi
Seorang wanita terpaksa diamputasi setelah dua hari jadi pengiring pengantin. Ditemukan kejang-kejang saat beristirahat.
Jangan anggap remeh kelelahan.
Mengikuti kegiatan hingga dua hari sampai tubuh tumbang dialami oleh seorang wanita yang menjadi pengiring pengantin.
Kejadian nahas dialami seorang pengiring pengantin ini, pesta pernikahan berujung pilu.
Siapa sangka tubuhnya harus mengalami kondisi yang begitu parah hingga betisnya harus diamputasi.
Awalnya wanita ini hanya mengira kelelahan biasa.
Sebelum kejadian nahas itu terjadi, pasti wanita ini pun senang menghadiri pernikahan karena bisa melihat dua pasangan bisa saling menginkat janji suci.
Apalagi jika datang sebagai pengiring pengantin.
Seringkali, sebuah pasangan suami istri yang berbahagia memang mengajak teman-teman mereka untuk menjadi pengiring pengantin.
Sayangnya, hal ini bisa sangat membebani pengiring pengantin karena mereka harus membantu pengantin wanita dalam segala hal yang dilakukannya.
Seperti kisah pengiring penganting yang satu ini.
Seorang wanita muda dari Wenzhou, Sichuan di China, harus dilarikan ke rumah sakit setelah menjadi pengiring pengantin selama dua hari berturut-turut.
Min Wenqing yang berusia 24 tahun merasa sakit seperti dia terserang flu ketika dia menjadi pengiring pengantin pada hari kedua.
Dia hanya menganggap remeh dan berpikir mungkin dia hanya kurang istirahat.
Sayangnya itu ternyata adalah hal yang serius.
Anggota keluarga terkejut melihat Min mengalami kejang ketika dia beristirahat di tempat tidur.
Kejang-kejang berlangsung sekitar 10 menit pada hari kedua upacara pernikahan.
Dia tidak punya pilihan selain berkonsultasi dengan dokter di desanya karena dia pikir mungkin ada sesuatu yang salah dengan tubuhnya.
Dokter memberikan obat flu untuknya karena dia tidak memiliki gejala lain yang menunjukkan adanya sakit selain flu.
Min minum obat yang diresepkan untuknya, tetapi kondisi Min terus memburuk pada hari berikutnya.
Min bahkan muntah-muntah parah sehingga keluarganya membawanya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Keluarga Min sangat mengkhawatirkannya karena obat itu tampaknya tidak berpengaruh padanya.
Yang mengejutkan, para dokter di sana mendiagnosisnya dengan sembilan kondisi medis, yang meliputi miokarditis fulminan, sepsis, infeksi usus, dan berbagai disfungsi organ.
Setelah dirawat, kesehatan Min memburuk dan dia mengalami serangan jantung di rumah sakit dan staf medis harus bertindak cepat untuk menyelamatkan hidupnya.
Pengiring pengantin yang betisnya harus diamputasi (Kolase TribunStyle.com/Good Times)
Mereka berhasil menolongnya tepat waktu dan menyelamatkan hidupnya, sayangnya kondisinya terus menurun sejak saat itu.
Dia dipindahkan ke rumah sakit lain untuk perawatan lebih lanjut dan di sanalah para dokter menemukan bahwa dia mendapatkan infeksi parah di kaki kanannya.
Bakteri dari infeksi telah memasuki tubuhnya melalui nekrosis iskemik pada tungkai kanan bawahnya dan bisa berakibat fatal.
Setelah meninjau semua tindakan, para dokter percaya bahwa kesempatan terbaik untuk bertahan hidup bagi Min adalah mengamputasi betis kanannya.
Hal itu dilakukan untuk menghentikan infeksi agar tidak membunuhnya.
Operasi dilakukan dan Min pulih dari waktu ke waktu.
Dilaporkan bahwa kondisinya saat ini sudah stabil. (Suar.ID/Adrie P. Saputra) Sebagian artikel ini telah tayang di Suar.ID