Ingin Pakaikan Mahkota ke Ibunda, Baim Berjuang Hafalkan Juz ke-29 saat Tubuh Digerogoti Tumor Ganas
Sebelum menghebuskan nafas terakhir, Muhammad Ibrahim Wafiq (10) atau yang kerap disapa Baim pernah mengungkapkan cita-cita mulianya.
Baim yang tercatat sebagai santri di Rumah Quran Az-Zahra yang terletak di Kota Bekasi bertekad menyelesaikan hafalan Al Quran.
TONTON JUGA
"Jadi Baim sudah hafal Juz ke-30, tahun lalu sudah diwisuda, sekarang dia masuk hafalan Juz ke-29," kata ibunda Baim, Ika (35) di rumah duka, Jalan Raya Seroja, Bekasi Utara, Rabu, (30/9/2020).
Bukan tanpa alasan, Baim rupanya sangat ingin memakaikan sang ibunda mahkota.
"Tahun ini dia targetnya hafal juz ke-29, dia mau pakaikan mahkota (prosesi wisuda penghafal Al-Quran) ke mamahnya," ucap Ika.
Keinginan Baim untuk dapat menjadi penghafal Al Quran sangat kuat, selama dirawat di rumah sakit bocah 10 tahun itu tetap berusaha keras menuntaskan targetnya.
Di atas ranjang rumah sakit, Baim kerap meminta agar orangtuanya membantu dia menghafal Al-Quran.
Baim seolah tak merasakan keganasan tumor yang perlahan menggerogoti tubuhnya.
"Dia pas di rumah sakit tetap baca Al-Quran, buat dia latih hafalan, terus mamahnya atau papahnya juga diminta baca Quran bareng," tuturnya.
Ika mengatakan, putranya selama ini mengidap penyakit tumor ganas berdasarkan hasil diagnosa pihak rumah sakit.
Sakit yang diderita Baim mulai dirasakan sejak Mei 2020 lalu.
Awalnya Ika mencoba memandikan Baim ketika mengalami sakit cacar kala itu.
"Ketahuannya waktu itu dia abis cacar, saya mandiin dia terus saya lihat perutnya besar sebelah di bagian kiri," ungkap Ika.
Dari situ, Ika langsung mengantarkan Baim ke Rumah Sakit Awal Bros Bekasi untuk dilakukan CT Scan.
Hasilnya, Baim didiagnosa menderita tumor yang kondisinya cukup parah yakni, stadium tiga. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat menjenguk Baim di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Kamis, (24/9/2020) kemarin. (ISTIMEWA/Dokumentasi Pemkot Bekasi)
"Hasil CT scan dia ada tumor wilms, di benjolan sebelah kiri perutnya itu, kata dokter tumornya sudah stadium tiga," ungkap Ika.
Selama ini, Baim tidak pernah cerita ke orangtuanya terkait benjolan yang ada pada perutnya.
Sosok Baim memang dikenal pendiam dan tidak pernah mengeluh walaupun sedang dalam keadaan sakit.
"Enggak, anaknya enggak pernah mengeluh, diam aja dia, merasakan sakit juga enggak pernah selama ini, baru ketahuan pas bulan Mei itu aja," tutur Ika.
Baim terus menjalani perawatan namun tak ada perubahan.
Kondisi kesehatan Baim kian memburuk, pihak rumah sakit kembali melakukan uji laboratorium terhadap benjolan baru.
"Dokter di sana inisiatif periksa lab, itu keluar dua minggu ternyata ada tumor jenis lain, jadi nggak cuma satu, tumor itu dibilang langka dan sangat ganas," tuturnya.
Tumor baru yang muncul di bagian perut Baim bernama tumor PNET, penyakit ini membuat kondisi fisiknya kian memburuk. Muhammad Ibrahim Wafiq (TRIBUNJAKARTA/YUSUF BACHTIAR)
"Tumor kedua namanya tumor PNET, tumornya jenis primitif itu sangat ganas kalau diusia kaya baim 10 tahun," ucap Ika.
"Posisinya ada di perut di bawah pusar dekat ulu hati, jadi dia makim lama makin besar bikin Baim sasak nafas, awalnya itu sampai dia bertahan, sampai dia meninggal," kata Ika.
Kisah tentang Baim viral di media sosial, setelah videonya mengigau sambil lantunkan Al Quran saat terbaring di rumah sakit beredar.
Setelah berjuang melawan tumor ganas yang menggerogoti tubuh mungilnya, Baim meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, Rabu, (30/9/2020) sekira pukul 02.30 WIB.
Minta Orangtua Kuat dan Ikhlas
Abu Umar (27), guru mengaji Baim di Rumah Quran Az-Zahra Kavling Perwira Jaya, Jalan Bintara IV Rt 04/12, Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, menjenguk Baim sebulan lalu di kediamannya.
"Bulan kemarin kami silaturahmi jenguk Baim pas lagi di rumah, alhamdulillah (waktu itu) dia kondisinya membaik dan dia pulang, nah itu alhamdulillah kita bisa ketemu beliau," kata Umar, Jumat, (25/9/2020).
Bocah berusia 10 tahun itu merupakan pribadi yang dewasa, saking dewasanya ia bahkan mengaku sudah ikhlas menerima ujian berat menderita sakit.
"Pas kemarin ketemu yang kondisi dia udah sakit nah itu dia bilang dia ikhlas nerima itu semua," ungkapnya.
Bahkan, kedua orangtuanya juga dipesan oleh Baim agar tetap tegar dan kuat memghadapi ujian putra pertamanya menderita sakit parah.
"Dia bilang ke orang tuanya 'ayah dan ibu, Baim sudah ikhlas, ayah dan ibu juga harus ikhlas dan kuat', malah dia yang menguatkan ayah dan ibunya," tutur Umar.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com