Anak Pemulung Jadi Lulusan Terbaik Saat Wisuda, IPK 3,70
Nurpitasari mengaku dirinya tidak pernah membayangkan bisa menjadi mahasiswa dan mampu menyelesaikan kuliah.
Apalagi melihat kondisi ekonomi orangtuanya yakni sang ayah, Juman (50), seorang pemulung dengan pendapatan Rp 500 ribu per bulan dan ibunya Tumiah (43) bekerja sebagai pengasuh anak dan pembantu rumah tangga.
You may be like
Pesan Pasien Sembuh dari Covid-19: Kita Nggak Pernah Tahu, Badan Sehat Ternyata Kita adalah Carrier
Ucap Permintaan Maaf, Pelaku Video TikTok 2 Guru Doakan Muridnya Meninggal Minta Maaf: Kami Khilaf
VIRAL TikTok Kisah Kakek Penjual Celengan di Depok, Rela Tak Makan demi Kirim Uang ke Istri
"Uang dari bapak dan ibu memang habis buat makan. Jadi saya sangat bersyukur bisa kuliah dan mendapat prestasi membanggakan," jelasnya saat dihubungi, Kamis (17/9/2020).
Perempuan asal RT 18/RW 09 Banjarsari, Gubug, Cepogo, Kabupaten Boyolali ini kuliah di Universitas Ngudi Waluyo Ungaran Jurusan D3 Keperawatan.
Dia mengandalkan Beasiswa Bina Lingkungan.
Saat diwisuda pada Rabu (16/9/2020), Nurpitasari meraih predikat sebagai lulusan terbaik dengan IPK 3,70.
Dia mengaku selama kuliah banyak perjuangan yang dilalui.
"Saya masih punya adik, jadi akhirnya saya konsen kuliah dengan mencari tambahan biaya sendiri," jelasnya.
Nurpitasari sempat bekerja sebagai buruh pabrik selama tiga bulan.
"Memang kalau biaya kuliah gratis, tapi kalau ada tugas atau kegiatan yang membutuhkan biaya, saya tidak mungkin minta orangtua. Akhirnya bantu-bantu dosen, bisa buat fotocopy atau nge-print," papar Nurpitasari.
Soal rencana selanjutnya, Nurpitasari mengaku ingin melanjutkan kuliah karena bercita-cita menjadi dosen.
Namun karena saat ini tidak memiliki biaya untuk melanjutkan studinya, maka dia akan bekerja terlebih dulu sembari menabung dan membantu orangtuanya.
Rektor Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Subyantoro mengatakan wisuda di masa pandemi Covid-19 ini dilakukan dengan drive thru.
"Total ada 486 mahasiswa dari enam jurusan yang diwisuda dengan cara drive thru. Ini kehendak mahasiswa tapi kami sudah berkoordinasi dengan polres dan izin ke gugus tugas," jelasnya. (Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com