7 Obat Tradisional untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ada Jahe hingga Kunyit Asam
Beragam cara dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
Terlebih beberapa bulan terakhir imunitas tubuh menjadi hal penting lantaran munculnya pandemi virus corona.
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, misalnya dengan berjemur, olahraga, mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, maupun suplemen dengan vitamin C. Ilustrasi sakit tenggorokan (Freepik)
Namun upaya menjaga daya tahan tubuh tidak sebatas melakukan hal-hal tersebut saja.
Terlebih kini sudah mulai memasuki musim penghujan, kita harus lebih menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit saat musim pancaroba.
Selain mengonsumsi obat mulitivitamin, cara meningkatkan daya tahan tubuh juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi ramuan obat trasisional herbal alami.
Lantas apa saja bahan-bahan yang diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh?
Berikut sederet ramuan obat tradisional untuk meningkatkan daya tahan tubuh yang TribunJakarta rangkum dari berbagai sumber:
1. Jahe
Jenis empon-empon yang satu ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat.
Jahe kerap digunakan sebagai bumbu masak dan bahan baku membuat minuman untuk menghangatkan tubuh.
Jahe pada dasarnya mengandung minyak atsiri dengan komponen utamanya adalah gingerol dan shogaol.
Senyawa gingerol dan shogaol memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan yang kuat.
Senyawa tersebut dapat membantu menurunkan risiko infeksi serta menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri dan virus.
Jahe juga bisa diminum kala batuk dan pilek.
Hal ini karena rasa hangat yang dihasilkan dari jahe bisa membuat tenggorokan terasa lebih nyaman.
Tidak heran, berbagai macam jenis minuman tradisional yang dikemas secara modern pasti menggunakan bahan yang satu ini.
Jahe juga memiliki sifat diaforetik, yang artinya dapat mendorong keluarnya keringat sehingga gejala masuk angin yang dialami seseorang menjelang batuk dan pilek akan mereda setelah minum “wedang jahe”. Ilustras demam (Freepik)
2. Meniran
Tanaman ini sering diabaikan orang karena penampilannya seperti semak di tepi jalan.
Meniran juga dapat tumbuh liar di halaman rumah, di lahan kosong bersama dengan tumbuhan lain.
Meniran mengandung senyawa phylantin dan hipophylantin yang mampu memodulasi sistem imun bawaan (innate immune response).
Salah satu mekanisme sistem imun bawaan adalah fagosit.
Konsumsi meniran secara rutin, dapat meningkatkan kemampuan fagosit menjadi lebih optimal.
Maria Margaretha Andjarwatie, salah seorang herbalis, menuturkan bahwa meniran sebaiknya dikonsumsi bersama dengan kunyit.
Konsumsi meniran cukup dilakukan selama dua pekan, lalu berhenti dua pekan, baru komsumsi kembali untuk menjaga kekebalan tubuh. ilustrasi lengkuas (Tribunnews.com)
3. Lengkuas
Lengkuas mampu meningkatkan imun tubuh melalui aktifitas makrofag dan meningkatkan proliferasi sel limposit T.
Salah satu senyawa yang terkandung dalam lengkuas dan mampu meningkatkan antibodi adalah glikosida kuersetin.
Di samping itu, glikosida kuersetin pada lengkuas, juga memiliki efek antioksidan.
Antioksidan dalam tubuh, berfungsi untuk mengikat senyawa radikal bebas agar tidak reaktif menempel pada sel tubuh, dan menimbulkan sakit.
Doktor Ilmu farmasi alumnus Universitas Gadjah Mada tersebut juga menyampaikan bahwa penggunaan rimpang lengkuas sebaiknya dikonsumsi untuk tujuan pencegahan atau preventif, bukan untuk upaya kuratif atau penyembuhan.
Lengkuas dapat dijadikan sebagai tanaman herbal untuk mencegah masuknya agen penyakit ke dalam tubuh dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Ilustrasi Mengkudu (floranegeriku)
4. Mengkudu
Buah mengkudu memiliki penampilan dan aroma yang kurang menarik, sehingga tidak jarang sering dijauhi orang.
Tapi faktanya, buah anggota famili Rubiaceae ini merupakan salah satu buah yang baik dikonsumsi untuk mendongkrak imun tubuh.
Buah mengkudu mampu meningkatkan produksi sel limfosit, untuk kekebalan tubuh. Buah ini juga mampu mengaktifkan beberapa jenis reseptor pada sel imunitas dan mampu menekan sitokin interleukin-4.
Jika sitokin interleukin-4 jumlahnya naik dalam tubuh, akan timbul reaksi alergi dan gangguan pada saluran pernafasan.
Senyawa aktif yang terkandung dalam buah mengkudu yang berperan untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah skopoletin.
Skopoletin juga berperan memperlebar saluran pembuluh darah dan memperlancar peredaran darah.
Jika peredaran darah lancar, maka makin banyak sel leukosit atau zat sel imun yang terkirim di tempat infeksi sehingga, infeksi akan segera mereda. Bawang Putih. (Google)
5. Bawang putih
Tanaman dengan nama ilmiah Allium sativum ini telah dikenal mempunyai banyak keunggulan, seperti:
- Menjaga kesehatan dengan cara meregulasi hormon
- Meregulasi aliran darah
- Bahkan bisa meningkatkan gairan bercinta
Jika diperhatikan lebih jauh, bawang putih ini juga memiliki fungsi dalam meningkatkan kekebalan yang mengesankan.
Bawang putih mengandung allicin, sebuah komponen kuat yang dapat menghancurkan bakteri dan infeksi.
6. Pegagan
Tanaman dengan nama ilmiah Centela asiatica ini adalah tanaman tradisional yang mempunyai manfaat sebagai imunomodulator pada penyakit yang membutuhkan pertahanan sistem imun seluler maupun humoral.
Kandungan senyawa glikosida triterpenoid dan asiaticoside dapat mempercepat perbaikan sel-sel kulit dan meningkatkan daya tahan tubuh non spesifik. ilustrasi kunyit (freepik.com)
7. Kunyit Asam
Salah satu ramuan tradisional atau jamu yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh, yakni kunyit asam.
Perlu diketahui, ramuan tradisional berwarna kuning ini terbuat dari kombinasi antara jus kunyit dan larutan asam.
Dengan kandungan antioksidan, anti-peradangan, dan antibakteri di dalamnya, maka ketika kita minum kunyit asam secara teratur bisa meningkatkan daya tahan tubuh.
Oleh karenanya, ramuan tradisional ini sangat baik untuk mencegah beberapa penyakit, seperti flu dan sariawan.
Ada pun resep untuk membuat jamu kunyit asam, sebagai berikut:
Bahan: 100 gram gula jawa, 20 gram asam jawa, 600 ml air, 8 buah kunyit ukuran besar.
Cara membuat:
- Cuci bersih semua bahan yang dibutuhkan, kemudian blender kunyit yang sudah dikupas kulitnya dengan sedikit air.
- Kemudian peras airnya hingga benar-benar habis. Sambil menunggu, didihkan air, kemudian rebus air perasan kunyi ditambah gula, dan asam jawa.
- Setelah mendidih, angkat dan tunggu sampai dingin. Jamu siap diminum.
Semoga bermanfaat.
(TribunJakarta/Kompas/GridHealth)